Selasa, 27 Agustus 2024 bertempat di BLK Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan Afra Auliyaa satu-satunya wakil Provinsi Bengkulu memaparkan hasil penelitiannya. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, Afra sukses mempresentasikan temuan penelitian yang sudah dilaksanakannya.
Mengingatkan kembali, Afra sebelumnya terpilih menjadi TOP 30 proposal terbaik Myres Tahun 2024 dan berhak untuk melaju ke tahap penelitian. Penelitian Afra yang berjudul Peran Tradisi Tejambar dalam Memediasi Efek Jera Perilaku Bullying di Bengkulu Selatan berhasil mencuri perhatian kakak-kakak juri Myres.
Selama 2 bulan Afra melaksanakan penelitian mengambil 2 tempat yaitu Desa Kemang Manis Kec. Pino Raya sebagai lingkungan masyarakat dan MTSS Makrifatul Ilmi sebagai lingkungan sekolah untuk lokasi penelitian.
Saat presentasi penelitian secara virtual Afra didampingi oleh ibunda tercintanya, Afra nampak lebih percaya diri dan sangat bersemangat dalam menyampaikan hasil penelitiannya. Bahkan, Afra sempat mendapat pujian dari juri penilaian bahwa judul dan ide penelitian Afra sangat bagus dan menarik.
Namun sayang, hari ini (Kamis, 29 Agustus 2024), saat pengumuman hasil penelitian terbaik yang masuk dan melaju ke grand final dan berhak ke tingkat nasional di Ternate – Maluku Utara, nama Afra Auliyaa tidak ada.
Saat ditanya bagaimana perasaannya, Afra mengaku sudah sangat luar biasa dan tidak pernah menyangka sebelumnya bisa mencapai level ini.
“Ini pengalaman pertama saya, saya saja tidak pernah menyangka akan melangkah sampai level dan tahap ini. Ini pembelajaran yang sangat berharga buat saya. Kecewa pasti, tapi saya sangat berterima kasih kepada Guru Pembimbing, Kepala Sekolah, guru-guru, dan paling utama keluarga saya, ibu bapak, kakak dan adik-adik saya, pencapaian ini saya persembahkan untuk mereka”, tutur Afra.
Ahmad Hifdzil Haq, M. Pd selaku Kepala MTSS Makrifatul Ilmi memberi apresiasi yang tinggi kepada Afra dan pembimbing.
“Kita baru ikut perdana, dan bisa lolos sampai TOP 30 Nasional. Itu bagi saya pencapaian yang luar biasa dan layak diberi apresiasi setinggi-tingginya. Ke depan, MYRES ini akan kita beri ruang lebih serius, mudah-mudahan pada saatnya nanti bisa lolos sampai grand final tingkah nasional”, ujar Ahmad.
Liza Wahyuninto, MH sebagai pembimbing juga mengucapkan rasa syukur yang mendalam meskipun belum berhasil sampai grand final.
“Ini perdana untuk Afra sebagai peneliti Myres dan perdana bagi saya sebagai pembimbing. Selayaknya Afra diberi apresiasi atas pencapaiannya, Afra sudah sangat luar biasa. Bagi saya, ini sudah finalnya untuk MTSS Makrifatul Ilmi. Ke depan, kita berdoa mudah-mudahan bisa lolos sampai grand final. Afra akan tetap dikenang dan menjadi inspirasi, karena menjadi santri pertama yang lolos TOP 30 Myres dari MTSS Makrifatul Ilmi”, begitu keterangan Liza yang biasanya dipanggil Ustadz Yuyun.
Semoga saja, dengan pencapaian ini, akan lahir peneliti-peneliti muda dari MTSS Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan. (vpr&kaka).